“Kita perlu melakukan langkah antisipatif sedini mungkin guna menekan tingginya angka konsumsi rokok di kalangan pelajar. Mereka yang masih belia kita ajarkan bagaimana menegur orang dewasa untuk tidak merokok melalui lisan maupun tulisan/surat, karena anak-anak sering menjadi perokok pasif yang dampaknya lebih berbahaya daripada perokok aktif” ujar Ainal Mardhiah Direktur CTCS pada acara tersebut. .
Pada kegiatan ini juga diadakan pemutaran video dan simulasi tentang proses asap rokok masuk ke tubuh manusia menggunakan alat dan bahan sederhana dari botol bekas, sehingga siswa/i dapat membayangkan bagaimana rokok memengaruhi kesehatan organ dalam tubuh perokok itu sendiri.“Anak-anak lebih cepat mengerti bila kita berikan contoh seperti simulasi sehingga mereka akan mengetahui dampak buruk dari rokok di benak mereka hingga dewasa. Kita harapkan mereka tumbuh sebagai generasi Aceh yang sehat tanpa rokok” ujar Andi Tharsia, Wakil Direktur CTCS selaku koordinator simulasi.
Bahaya Rokok.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias ikut sosialisasi. Apalagi dirangkai dengan simulasi Hal ini diamini Kepala Sekolah SD Teuku Nyak Arief Fatih Billingual School, Ade Setiawati. “Kami sangat senang dan salut dengan kepedulian CTCS untuk turun ke sekolah melakukan kampanye tentang efek negatif rokok di sekolah kami. Kami juga berharap CTCS bisa mengadakan kegiatan positif ini lagi di berbagai sekolah, tidak hanya di Banda Aceh tetapi juga di daerah untuk menyadarkan pelajar dan institusi pendidikan tentang bahaya rokok sejak dini”.