Konsumsi rokok menyumbang angka kemiskinan di Indonesia. Kendati angka kemiskinan tahun sebelum kenaikan BBM turun dibanding 2013, konnsumsi rokok jadi penyebab nomor dua di negara ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, rokok menjadi salah satu komoditas yang membuat penduduk Indonesia miskin. Suryamin mengatakan, jumlah penduduk miskin mencapai 27,73 juta orang pada September 2014. Angka tersebut menurun 11,25 persen dibandingkan Maret 2014 sebanyak 28,28 juta orang.
"Selama setahun 1 juta orang menurun. Ini September belum kena kenaikan BBM masih normal," kata Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, seperti ditulis Liputan6.com.
Suryamin mengungkapkan, komoditas yang memberi pengaruh besar pada angka tersebut adalah beras di kota 23,39 persen dan di desa 31,61 persen. Kedua, rokok kretek filter di kota menyumbang presentase 11,18 persen dan desa 9,39 persen.
"Rokok dikonsumsi meski tidak menghasilkan kalori. Padahal kalau rokok bisa dihilangkan, dibelikan beras maka kalori akan meningkat mungkin akan keluar dari garis kemiskinan," ungkapnya.
Ia melanjutkan, komoditi lain yang mempengaruhi angka kemiskinan adalah telur ayam ras di kota 3,73 persen dan di desa 3,03. Daging ayam ras kota di kota 2,97 persen dan di desa 3,03 persen.
"Sedangkan komoditi bukan makan, diantaranya perumahan di kota 8,05 persen, di desa 6,34 perse, listrik di kota 2,69 persen, bensin di kota 2,49 persen dan di desa 1,99 persen," pungkasnya.
source: http://bisnis.liputan6.com/read/2155391/konsumsi-rokok-bikin-penduduk-ri-miskin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)