Turki
dijadikan contoh negara dengan keberhasilan yang tinggi dalam mengurangi
konsumsi rokok dan tembakau. Melalui kampanye yang didanai Bloomberg Filantropis-
yayasan amal dari Bloomberg.
Mantan
walikota New York, Amerika Serikat menyatakan, penerapan kampanye antirokok di
Turki contoh yang bagus dan bisa diterapkan di negara lain.”Salah satu yang
menarik, memberlakukan denda untuk pengelola kafe yang membiarkan pengunjungnya
merokok,” katanya saat merayakan keberhasilan Turki di Istanbul Juni 2014 lalu.
Pria
yang telah berusia 72 tahun ini bahkan bersumpah untuk memberikan US$ 32,8 Miliar kekayaannya sebelum ia
meninggal. Raja Media ini berharap bisa mengurangi
tingkat merokok yang tinggi di Turki, Indonesia dan negara-negara lain.
Demikian juga menurunkan tingkat obesitas di Meksiko, mengurangi lalulintas di
Rio de Janeiro dan Istanbul, meningkatkan keselamatan jalan di India dan Kenya.
Selain itu, mencegah kematian ibu saat melahirkan di Tanzania serta mengatur
kota seluruh dunia untuk menjadi lebih ramah lingkungan dan efisien dalam
memberikan pelayanan .
Lembaga
yang mendanai program ini adalah Bloomberg
Filantropi, sebuah yayasan yang ia mulai
pada tahun 2006 dan sekarang mempekerjakan sekitar 30 orang dengan program di
95 negara.
sumber: http://www.nytimes.com/2014/08/24/business/international/michael-bloombergs-harder-sell.html?_r=0