Rencana penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang digalakkan akhir-akhir ini menjadi bencana bagi perokok. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Aceh ditemukan semua orang yang berada di kawasan itu merokok. Kebiasaan mereka merokok bukan hanya di tempat tertentu, seperti kantin, halaman atau bagian belakang gedung. Tapi juga, ruang kelas pun kerap ditemukan dosen merokok meskipun tidak selalu.
Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ainal Mardhiah yang meneliti untuk kebutuhan tesinya, menemukan sejumlah fakta. Dari hasil wawancara dan observasi lapangan, mahasiswa merokok di kantin, toilet, asrama, dan belakang gedung atau bangunan. Perilaku yang sama menjadi kebiasaan staf yang merokok di kantin, tempat parkir, dan kantor. Tamu cuma merokok di kantin, namun pejabat justru merokok di kantor. Yang mengejutkan, ditemukan dosen merokok dalam ruang kelas.
Para mahasiswa merokok karena mereka beralasan semua tokoh penting merokok. Rokok menurut sejumlah responden adalah kebutuhan. Sehingga akan menjadi bencana ketika kampus menerapkan KTR. rolemodel atau keteladan di kampus," ujar Ainal.
Ainal meneliti kemungkinan kampus Poltekkes Aceh menjadi KTR. Sayangnya. meskipun kampus kesehatan, Poltekkes justru masih tertinggal dibandingkan Politeknik Aceh, Universitas Serambi Mekkah dan Universitas Muhammadiyah Aceh-ketiga kampus ini berada di Banda Aceh-yang sudah membebaskan rokok di kampusnya. Politeknik Aceh malah lebih awal menerapkan sendiri KTR sebelum walikota Banda Aceh menerapkan KTR di beberapa tempat publik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)